Wednesday 6 March 2013

[EE-IV] Komunikasi Efektif

Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah kegiatan pengalihan lambang yang mengandung makna yang perlu dipahami bersama antara pihak – pihak yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi merupakan cara mentransmisi informasi, ide, dan sikap dari sesorang kepada orang lain. Oleh karena itu, filosofi dari komunikasi adalah mencapai titik pengertian bersama di antara para pihak yang melakukan kegiatan komunikasi sehingga terjadi perubahan pemahaman dan perilaku. Untuk mencapai titik pengertian bersama diperlukan upaya yang dilakukan secara kontinyu, dinamis, komplek atau menyeluruh dan berubah-ubah. Kegiatan komunikasi bertujuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, mempelajari atau mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku orang lain, mengungkapkan perasaan, menyelesaikan sebuah masalah, mencapai tujuan, menurunkan ketegangan untuk menyelesaikan konflik, dan menstimulasi minat sesorang.

Komunikasi Efektif
Berdasarkan pihak – pihak yang terlibat, komunikasi dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, komunikasi intra personal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri seperti evaluasi diri. Efektifitas komunikasi interpersonal lebih berpotensi untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir atau merubah perilaku komunikan dan bisa juga efektif menyelesaikan masalah. Namun perlu diperhatikan juga menimbulkan masalah baru bila menghambat hubungan. Maka komunikasi verbal atau non-verbal antara komunikator dan komunikan bisa efektif bila berdasarkan empati, sikap dewasa, etika komunikasi, pengalaman, kerangka pemikiran sehingga terjadi umpan balik sampai dengan terjadi titik pengertian bersama. Efek dari komunikasi terjadinya perubahan, yaitu kognitif bila terjadi penambahan pengetahuan dan kesadaran, afektif bila terjadi perubahan perasaan atau emosi, konatif bila terjadi perubahan perilaku dan niat untuk melakukan sesuatu.
Etika yang baik dalam komunikasi, yaitu perkataan sesuai dengan tindakan, bersikap dewasa, realistik dalam menyampaikan sesuatu, menggunakan panggilan yang baik, berinisiatif membuka dialog dan percaya diri dalam berkomunikasi. Ciri – ciri orang yang tegas dan percaya diri dalam berkomunikasi secara verbal, yaitu : 1. membuat pernyataan yang jujur,  jelas, singkat dan langsung pada masalah; 2. Menggunakan pernyataan “saya”; 3. Menawarkan saran perbaikan dan bukan perintah atau nasihat; 4. Menawarkan kritik membangun dan bukan menyalahkan; 5. Mengajukan pertanyaan untuk menemukan pemikiran dan perasaan orang lain; 6. Menghargai hak orang lain; 7. Berkomunikasi dengan sikap saling menghargai berusaha mencari penyelesaian yang bisa diterima kedua belah pihak. Sedangkan ciri-ciri orang yang tegas dan percaya diri berkomunikasi non-verbal, yaitu : 1. Melakukan kontak mata yang intens dan pantas; 2. Duduk dan berdiri dengan tegak dan santai; 3. Sikap terbukan mendukung; 4. Ekspresi wajah santai dan tersenyum; 5. Menekankan kata-kata kunci dan tekanan yang jelas dan mantab. Fungsi komunikasi non-verbal, yaitu memberikan tekanan, melengkapi, menunjukkan kontradiksi, mengatur dan menggantikan verbal. Dua hal pokok dalam komunikasi verbal adalah berbicara dan mendengarkan. Lima hukum komunikasi efektif yaitu respect, emphaty, audible, clarity dan humble (REACH). Unsur – unsur komunikasi dan pengaruhnya atau daya tangkap sebagai berikut kata – kata (10%), nada (25%) dan bahasa tubuh (65%).
Dalam menggunakan bahasa tubuh perlu diperhatikan hal-hal berikut, yang termasuk bahasa tubuh positif yaitu anggukan kepala perlahan, tubuh yang dicondongkan ke arah pembicara, kaki yang diarahkan ke pembicara, mengusap dagu, kontak mata yang intens, sikap tubuh yang terbuka nan santai dan penggunaan “he-eh” yang cermat. Sedangkan sikap yang termasuk bahasa tubuh negatif yaitu anggukan kepala yang cepat, tubuh diarahkan menjauh, menggaruk-garuk leher, kontak mata yang terbatas, menutup atau mengusap telinga, tangan yang menggenggam, memainkan pensil atau sejenis dan sikap tubuh yang gelisah.

Transaksional Analisis
Analisa Transaksional (AT), dapat diartikan sebagai cara untuk memahami perilaku diri sendiri dan perilaku orang lain dengan menganalisis transaksi atau interaksi yang terjadi antar individu. Dan Komunikasi akan berlangsung efektif atau harmonis, jika transaksi di antara pelaku yang diwakili oleh “Ego State” masing-masing berlangsung secara sinkron. Asumsi dasar analisis transaksional yaitu Manusia pada dasarnya dalam keadaan “OK”, Semua orang mempunyai kapasitas untuk berpikir, Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai sebuah transaksi yang di dalamnya melibatkan Ego State. Ego state merupakan kepribadian manusia yang dibangun sebagai pola-pola perasaan dan pengalaman yang konsisten dan terkait langsung dengan pola-pola perilaku. Ada 3 (tiga) ego state yaitu parent (orang tua), adult (dewasa) dan child (sepertinya anak-anak). Karakteristik ego state orang tua ada dua yaitu 1. pembimbing merupakan perilaku lemah lembut, cinta, pemberian ijin, pembatasan karena sebab tertentu, penilain tegas dan memotivasi; 2. Pengkritik merupakan perilaku menghakimi, pengungkapan pendapat dan bernada keras. Sikap ego state dewasa yaitu menekankan fakta, tidak emosional, komunikasi dua arah, kata-katanya diplomatis, hati-hati, nada suara datar dan sikap tenang. Sikap ego state anak-anak yaitu Ekspresi sikap, perasaan , dan perilaku sepertinya anak-anak yang berorientasi pada hal-hal yang menyenangkan. Dengan memperhatikan ego state, maka dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan transaksi yang saling mengimbangi sehingga tidak terjadi saling menyinggung.

1 comment:

  1. Hotel Accommodation Near Casinos in Las Vegas, NV - Mapyro
    Located on the strip in 원주 출장안마 Las Vegas, this 양산 출장안마 resort hotel is 구리 출장샵 in the entertainment district and is 나주 출장샵 close to the Wynn Casino. 계룡 출장마사지 It has a casino,

    ReplyDelete