Komunikasi adalah kegiatan pengalihan lambang yang mengandung makna yang
perlu dipahami bersama antara pihak – pihak yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi merupakan cara mentransmisi informasi, ide, dan sikap dari sesorang
kepada orang lain. Oleh karena itu, filosofi dari komunikasi adalah mencapai
titik pengertian bersama di antara para pihak yang melakukan kegiatan
komunikasi sehingga terjadi perubahan pemahaman dan perilaku. Untuk mencapai
titik pengertian bersama diperlukan upaya yang dilakukan secara kontinyu,
dinamis, komplek atau menyeluruh dan berubah-ubah. Kegiatan komunikasi
bertujuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain, mempelajari atau
mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku orang lain, mengungkapkan perasaan, menyelesaikan
sebuah masalah, mencapai tujuan, menurunkan ketegangan untuk menyelesaikan
konflik, dan menstimulasi minat sesorang.
Komunikasi Efektif
Berdasarkan pihak – pihak yang terlibat, komunikasi dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan antara
dua orang atau lebih, komunikasi intra personal merupakan komunikasi yang
dilakukan dengan diri sendiri seperti evaluasi diri. Efektifitas komunikasi
interpersonal lebih berpotensi untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa,
berpikir atau merubah perilaku komunikan dan bisa juga efektif menyelesaikan
masalah. Namun perlu diperhatikan juga menimbulkan masalah baru bila menghambat
hubungan. Maka komunikasi verbal atau non-verbal antara komunikator dan
komunikan bisa efektif bila berdasarkan empati, sikap dewasa, etika komunikasi,
pengalaman, kerangka pemikiran sehingga terjadi umpan balik sampai dengan
terjadi titik pengertian bersama. Efek dari komunikasi terjadinya perubahan,
yaitu kognitif bila terjadi penambahan pengetahuan dan kesadaran, afektif bila
terjadi perubahan perasaan atau emosi, konatif bila terjadi perubahan perilaku
dan niat untuk melakukan sesuatu.
Etika yang baik dalam komunikasi, yaitu perkataan sesuai dengan tindakan,
bersikap dewasa, realistik dalam menyampaikan sesuatu, menggunakan panggilan
yang baik, berinisiatif membuka dialog dan percaya diri dalam berkomunikasi.
Ciri – ciri orang yang tegas dan percaya diri dalam berkomunikasi secara
verbal, yaitu : 1. membuat pernyataan yang jujur, jelas, singkat dan langsung pada masalah; 2.
Menggunakan pernyataan “saya”; 3. Menawarkan saran perbaikan dan bukan perintah
atau nasihat; 4. Menawarkan kritik membangun dan bukan menyalahkan; 5.
Mengajukan pertanyaan untuk menemukan pemikiran dan perasaan orang lain; 6.
Menghargai hak orang lain; 7. Berkomunikasi dengan sikap saling menghargai
berusaha mencari penyelesaian yang bisa diterima kedua belah pihak. Sedangkan
ciri-ciri orang yang tegas dan percaya diri berkomunikasi non-verbal, yaitu :
1. Melakukan kontak mata yang intens dan pantas; 2. Duduk dan berdiri dengan
tegak dan santai; 3. Sikap terbukan mendukung; 4. Ekspresi wajah santai dan
tersenyum; 5. Menekankan kata-kata kunci dan tekanan yang jelas dan mantab.
Fungsi komunikasi non-verbal, yaitu memberikan tekanan, melengkapi, menunjukkan
kontradiksi, mengatur dan menggantikan verbal. Dua hal pokok dalam komunikasi
verbal adalah berbicara dan mendengarkan. Lima hukum komunikasi efektif yaitu
respect, emphaty, audible, clarity dan humble (REACH). Unsur – unsur komunikasi
dan pengaruhnya atau daya tangkap sebagai berikut kata – kata (10%), nada (25%)
dan bahasa tubuh (65%).
Dalam menggunakan bahasa tubuh perlu diperhatikan hal-hal berikut, yang
termasuk bahasa tubuh positif yaitu anggukan kepala perlahan, tubuh yang
dicondongkan ke arah pembicara, kaki yang diarahkan ke pembicara, mengusap
dagu, kontak mata yang intens, sikap tubuh yang terbuka nan santai dan
penggunaan “he-eh” yang cermat. Sedangkan sikap yang termasuk bahasa tubuh
negatif yaitu anggukan kepala yang cepat, tubuh diarahkan menjauh,
menggaruk-garuk leher, kontak mata yang terbatas, menutup atau mengusap
telinga, tangan yang menggenggam, memainkan pensil atau sejenis dan sikap tubuh
yang gelisah.
Transaksional Analisis
Analisa
Transaksional (AT), dapat diartikan sebagai cara untuk memahami perilaku diri
sendiri dan perilaku orang lain dengan menganalisis transaksi atau interaksi
yang terjadi antar individu.
Dan Komunikasi
akan berlangsung efektif atau harmonis, jika transaksi di antara pelaku yang
diwakili oleh “Ego State” masing-masing berlangsung secara
sinkron.
Asumsi dasar analisis transaksional yaitu Manusia pada dasarnya dalam keadaan “OK”, Semua
orang mempunyai kapasitas untuk berpikir, Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai
sebuah transaksi yang di dalamnya melibatkan Ego State. Ego state merupakan kepribadian manusia yang dibangun
sebagai pola-pola perasaan dan pengalaman yang konsisten dan terkait langsung
dengan pola-pola perilaku. Ada 3 (tiga) ego state
yaitu parent (orang tua), adult (dewasa) dan child (sepertinya anak-anak).
Karakteristik ego state orang tua ada dua yaitu 1. pembimbing merupakan
perilaku lemah lembut, cinta, pemberian ijin, pembatasan karena sebab tertentu,
penilain tegas dan memotivasi; 2. Pengkritik merupakan perilaku menghakimi,
pengungkapan pendapat dan bernada keras. Sikap ego state dewasa yaitu menekankan fakta, tidak emosional, komunikasi dua arah, kata-katanya
diplomatis, hati-hati, nada suara datar
dan sikap tenang. Sikap ego state anak-anak yaitu Ekspresi sikap, perasaan , dan perilaku
sepertinya anak-anak yang berorientasi pada hal-hal yang menyenangkan. Dengan memperhatikan ego state, maka dalam
berkomunikasi sebaiknya dilakukan transaksi yang saling mengimbangi sehingga
tidak terjadi saling menyinggung.
Hotel Accommodation Near Casinos in Las Vegas, NV - Mapyro
ReplyDeleteLocated on the strip in 원주 출장안마 Las Vegas, this 양산 출장안마 resort hotel is 구리 출장샵 in the entertainment district and is 나주 출장샵 close to the Wynn Casino. 계룡 출장마사지 It has a casino,