Tuesday 12 March 2013

[EE-IV] Problem Solving and Decision Making


Pemecahan Masalah
Masalah dapat didefinisikan sebagai ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang diinginkan yang harus diselesaikan atau dipecahkan atau suatu kesenjangan kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini dengan hasil yang diharapkan.  Dan juga bisa didefinisikan sebagai suatu penyimpangan dari apa yang diharapkan/ direncanakan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan. Dari tingkatannya, masalah dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu masalah sederhanan dan masalah rumit / komplex. Masalah sederhana adalah masalah yang berskala kecil, berdiri sendiri  atau kurang memiliki sangkut paut dengan masalah lain, tidak mengandung konsekuensi yang besar dan pemecahanan masalahnya tidak perlu pemikiran yang luas dan mendalam, dilakukan secara individual dengan intuisi, pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada jabatannya. Masalah rumit / komplex adalah masalah yang berskala besar, tidak berdiri sendiri  atau memiliki kaitan erat dengan masalah lain, mengandung konsekuensi besar dan untuk memecahkan masalah memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan stafnya.
Pemecahan masalah merupakan pengelolaan suatu permasalahan sehingga dapat memenuhi sasaran yang telah diputuskan dalam menghadapi masalah tersebut [Robert Harris, 1998]. Beberapa jenis tentang pemecahan masalah yaitu 1. Innovative Problem Solving dengan cara menciptakan sistem/prosedur/cara kerja baru yang belum pernah digunakan sebelumnya, 2. Adaptive Problem Solving           dengan cara menggunakan sistem/prosedur/cara kerja yang sudah ada sesuai dengan kondisi, 3. Brainstorming dengan metode untuk menghasilkan banyak ide secara kreatif dan efisien yang dilakukan melalui proses yang bebas dari penilaian dan kritik 4. Teknik moderasi dengan cara menggunakan orang ketiga sebagai katalisator.
Analisa masalah dilakukan karena masalah harus secara tepat diidentifikasi dan dijelaskan penyebabnya sebelum ditetapkan solusi penyelesaiannya dan untuk mengetahui kemungkinan besar penyebab masalah adalah “sesuatu yang bisa menjelaskan secara akurat” atas fakta yang terjadi, dengan dukungan data dan informasi. Ada beberapa alat untuk menganalisa masalah, di antaranya adalah analisa sebab – akibat, analisa five whys dan analisa fishbone diagram.

Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan hasil dari suatu proses yang berdasarkan analisis terhadap permasalahan dimana analisa yang diambil berdasarkan Fakta (sensing) dan Realita (feeling) yang ada. Fakta berupa data yang merupakan suatu kebenaran empiris, bersifat logis dan obyektif sedangkan realita merupakan suatu kebenaran material yang bersifat psikis dan subyektif. Pengambilan keputusan merupakan salah satu bagian dari proses pemecahan masalah dan bila pengambilan keputusan tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan. Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai proses pemilihan alternatif terbaik atas suatu masalah yang didasarkan pada hasil analisa antara fakta dan realita yang ada. Model pengambilan keputusan terdiri atas : 1. Iconic (Scale) Models yaitu penyederhanaan dari model abstrak; replika fisik dari  sebuah sistem; 2. Analog Models yaitu berlawanan dengan model  iconic, tidak mirip dengan sistem yang riel tetapi mempunyai perilaku yang mirip; 3. Mathematical  Models yaitu hubungan yang kompleks dari banyak sistem umumnya tidak dapat sepenuhnya terwakili; 4. Mental Models yaitu memberikan gambaran subyektif bagaimana seseorang memikirkan tentang suatu situasi. Strategi pengambilan keputusan terdiri atas : spontan, patuh, menunda, menyulitkan, intens, hasrat, menghindar, keamanan dan sintesis.
Teknik mencari alternatif solusi meliputi : Brainstorming dengan metode untuk menghasilkan banyak ide secara kreatif dan efisien yang dilakukan melalui proses yang bebas dari penilaian dan kritik, Penggunaan Kriteria dan Pembobotan dengan menggunakan kriteria dan bobot dengan angka (contoh : metaplan), Teknik Moderasi dengan menggunakan orang ketiga sebagai katalisator. Gaya pengambilan keputusan meliputi : 1. Analitic, memiliki toleransi jauh lebih besar terhadap ambiguitas, cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru; 2. Directive,  memiliki toleransi rendah atas ambiguitas, mencari rasionalitas, efisien, logis, mengambil keputusan dengan cepat, dan berorientasi jangka pendek, 3. Conceptual, berpandangan sangat luas, mempertimbangkan banyak alternative, 4. Behavior,   bisa bekerja baik dengan yang lain. Langkah – langkah pengambilan keputusan meliputi : menetapkan inti masalah, menetapkan tujuan, memikirkan alternatif, mengevaluasi setiap alternatif, mengestimasi resiko, menetapkan pilihan dan mengimplementasikan keputusan. Langkah – langkah paired comparison analyze meliputi : 1. Buat daftar semua pilihan yang akan dibandingkan dan tandai dengan huruf (A, B, C, dst.), 2. Tulis daftar tersebut sebagai baris dan kolom untuk membandingkan, 3. Blok sel yang membandingkan pilihan dengan dirinya sendiri, 4. Blok sel duplikasi perbandingan, cukup satu sel saja, 5. Bandingkan pilihan kolom  dengan baris, dan tentukan mana yang lebih penting, kemudian beri skor perbedaan antara kedua pilihan mulai dari skala 0 (tidak ada perbedaan /sama penting) sampai 3 (perbedaan signifikan /sangat penting), 6. Akhirnya, konsolidasikan hasil dengan menjumlahkan nilai-nilai untuk masing-masing pilihan dan mengubah nilai-nilai kedalam persentase dari skor total.

No comments:

Post a Comment